INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
Internet merupakan media komunikasi modern
yang kini mewabah dan digemari masyarakat. Hal ini dikarenakan sifat internet
yang mudah diakses dan dianggap sebagai jendela dunia baru. Lewat media baru
ini kini manusia sebagai pelaku komunikasi dapat lebih mudah berinteraksi dan
menemukan berbagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Internet bukan hanya sekedar saluran
komunikasi modern, namun juga merupakan rumah baru bagi kelompok-kelompok
sosial yang tersegmentasi. Berbagai forum dan komunitas terbentuk dan
berkembang melalui kehadiran internet. Hal ini menunjukan seberapa besar
pengaruh internet dalam kehidupan manusia dewasa ini.
Kini yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah
Internet merupakan bentuk media massa baru?”. Untuk menjawab pertanyaan ini
kita perlu mengkaji mengenai apa yang dimaksud dengan media massa. Secara
epistimologis, media massa terbentuk dari kata media dan komunikasi massa.
Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), media memilik artian sebagai
berikut: “me•dia /média/ n 1 alat; 2 alat (sarana) komunikasi spt koran,
majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk;”. Sedangkan komunikasi
massa memiliki beberapa definisi, berikut adalah beberapa definisi yang
dijabarkan oleh para ahli komunikasi:
• Joseph R. Dominick: Komunikasi massa adalah
suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau
lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan tersebar.
• Jalaluddin Rakhmat merangkum: Komunikasi
massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Berdasarkan beberapa definisi yang membentuk
media massa, maka dapat kita konklusikan bahwa media massa memilki arti: suatu
alat yang digunakan oleh suatu organisasi yang kompleks untuk melakukan komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan besar.
Media massa dibagi menjadi dua bagian, media
massa tradisonal dan media massa modern. Media massa tradisional memiliki
otoritas kekuasaan terbitnya terbatas. Hal ini mengakibatkan informasi yang
diterima baik dari sumber maupun dari penerima berita tidak memiliki
keleluasaan. Sehingga besar kemungkinan untuk merekayasa informasi. Inilah
kekurangan dari media massa tradisonal. Suratkabar, majalah, radio, televisi,
dan film merupakan produk dari media massa tradisonal. Hingga saat ini media
massa tradisional masih terus hadir dan berkembang di masyarakat.
Seiring berkembangnya zaman, manusia melakukan
berbagai perubahan dengan menciptakan dan mempopulerkan apa itu media massa
modern.
Media massa modern memiliki ciri, yaitu sumber
dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui SMS atau
internet misalnya), isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau
organisasi namun juga oleh individual, tidak ada perantara, interaksi terjadi
pada individu, komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam, dan penerima yang
menentukan waktu interaksi. Internet dan handphone termasuk ke dalam media
massa modern.
Dari ciri-ciri media massa modern, dapat kita
lihat bahwa tidak semua jejaring yang ada di dalam internet merupakan media
massa. Akan menjadi sangat salah jika kita berpendapat bahwa internet merupakan
media massa bentuk baru/ modern. Menurut kami pribadi, internet merupakan ruang
komunikasi baru yang salah satu fungsinya adalah dapat menjadi media massa.
Perbedaan internet dibanding media komunikasi
klasik dapat dilihat dari dua sisi, yaitu penggunaannya oleh komunikator dan
komunikan serta sisi karakteristik internet sebagai media komunikasi. Perbedaan
karakteristik internet dibanding dengan media klasik dalam
sistem dan operasional sebagai alat maupun
medium komunikasi adalah
sebagai berikut :
a. Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu,
internet adalah media berbasis komputer.
b. Internet sebagai media komunikasi memiliki
penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya.
c. Media internet mampu menjadi pusat
informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas.
d. Luas jangkauan dari media internet tentu
saja melintas antar benua, antar negara, serta antar budaya.
e. Fungsi internet sebagai media, selain sama
dengan fungsi media lain, media internet memiliki penawaran untuk pengembangan
bidang jasa maupun bisnis sebagai bagian gaya hidup.
Internet memang menyediakan suatu ruangan bagi
khalayak untuk berkspresi, baik lewat tulisan, video, gambar, suara, ataupun
gabungan keempatnya. Namun tidak semua konten dalam internet memiliki nilai
kepentingan untuk diketahui oleh khalayak. Banyak fasilitas lain dari internet
yang jauh dari pengertian media massa itu sendiri, misalnya saja situs jejaring
sosial yang sedang ramai dibicarakan saat ini. Meskipun terdapat sedikit
informasi, namun tujuan utamanya bukan sebagai aplikasi dari komunikasi massa.
Namun, jika membicarakan internet, pastilah
akan tertuju pada konvergensi media massa yang sedang marak saat ini. Misalnya
saja Liputan 6 yang bisa diakses melalui internet, dan juga e-paper dari
Kompas.com. Mereka memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bisa mengakses
informasi kapan dan di mana saja. Dengan internet, infomasi menjadi lebih cepat
disebarkan. Dalam hal ini essensi dari media massa sudah tersampaikan.
Selain itu dampak positif lain dari adanya
internet adalah mulai munculnya citizen journalism sebagai salah satu sarana
untuk menyalurkan naluri ingin memberitahukan yang sudah menjadi salah satu
sifat dasar manusia. Citizen journalism ini muncul dalam bentuk blog pribadi
yang kini dengan mudah dapat dibuat dengan hitungan menit.
Pada akhirnya, internet hanya berperan sebagai
medium dari suatu komunikasi massa. Selebihnya, masalah ia masuk ke dalam media
massa atau bukan, bisa dilihat dari macam situs yang diakses. Jadi penilaian
mengenai internet sebagai media massa atau bukan memang benar-benar tergantung
dari apa yang kita lihat melalui internet itu sendiri.
Studi ilmu komunikasi juga mencangkup
pembelajaran tentang media massa, dimana media massa di Indonesia pada
dasawarsa terakhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perubahan
media massa ,baik itu media massa cetak maupun elektronik, perlahan demi pasti
mencapai pada titik dimana semuanya berubah format menjadi digital.
Hal ini dapat terlihat dengan adanya beberapa
media massa cetak seperti majalah dan surat kabar yang mulai menerbitkan
edisinya melalui World Wide Web atau menyertakan CD ROM dalam setiap edisi yang
diterbitkannya.
Bentuk perubahan pada lingkungan media banyak
macamnya, dalam hal tertentu, sangat luar biasa. Di Indonesia televisi berubah
dari hanya satu stasiun yaitu TVRI pada tahun 80an menjadi sepuluh stasiun pada
tahun 2000 yaitu TVRI, RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, TPI, Trans TV, Tv 7 (yang
pada akhirnya menjadi Trans7), Global TV, Lativi (yang berubah menjadi TV one),
dan belum lagi ditambah dengan berbagai macam stasiun televisi lokal yang
banyak bermunculan di setiap kota besar, yang lebih mencengangkan adalah adanya
sistem televisi kabel yang memungkinkan menangkap 50 saluran, bahkan bisa
mencapai 500 atau lebih.
Penggunaan media lainnya yang tergolong masih
baru seperti komputer dan media Internet mulai merambah berbagai kalangan di
Indonesia, dari mulai anak-anak hingga orang dewasa. Dampaknya adalah
orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu berkomunikasi dengan orang lain
dengan menggunakan ruang obrol (chat room) di komputer, dan permainan dunia
maya (virtual) memberi dimensi pengalaman dan kepuasan baru bagi penggunanya.
Bahkan perusahaan-perusahaan telepon selular
seperti GSM dan CDMA pun mengembangkan jaringan dan layanannya dengan adanya
jaringan GPRS, 3G, HSDPA, EVDO dan lain sebagainya sebagai layanan internetnya.
Maka penggunaan internet semakin praktis karena tidak perlu adanya kabel
jaringan telekomunikasi (Telkom).
Baru-baru ini amerika serikat mencapai titik
di mana penjualan komputer lebih tinggi daripada televisi (Powell, 1995).
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan komputer-komputer pribadi
mulai mangambil alih peran televisi (Lieberman, 1995).
Tampaknya kita cepat beralih ke konsep
pengguna aktif, multimedia, lingkungan komunikasi yang baru itu. Salah satu
ciri lingkungan media baru adalah pengakuan bahwa semua informasi adalah
sama-semuanya digital (Powell).
Biasanya, teknologi komunikasi yang baru tidak
bisa sepenuhnya menggantikan teknologi lama, tetapi ia mungkin menyebabkan
teknologi lama mengambil peran baru. Contohnya, televisi tidak meggantikan
radio, tetapi membawa radio ke sistem pemrograman yang baru, termasuk acara
perbincangan dan format musik yang spesifik.
Salah satu perubahan teknologi baru itu
menyebabkan dipertanyakannya kembali definisi komunikasi itu sendiri. Definisi
komunikasi massa yang sebelumnya sudah cukup jelas, yaitu bisa didefinisikan
dalam tiga ciri:
1.
Komunikasi massa diarahkan kepada audiens yang relatif besar, heterogen,
dan anonim
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum,
sering dijadwalkan untuk bisa mencapai sebanyak mungkin anggota audiens secara
serempak dan sifatnya sementara.
3.
Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar. (Wright, 1959).
Tetapi Internet, newsgroups, mailing lists,
perbincangan di radio yang mengundang telepon pendengarnya, World Wide Web,
televisi kabel multi saluran, dan buku-buku yang melampirkan disket-disket
komputer, yang tidak dapat dikategorikan secara mudah apakah mereka termasuk
dalam komunikasi massa atau bukan.
Saat ini media-media tersebut dikategorikan
sebagai lingkungan media baru, dimana beberapa ciri lingkungan media baru
adalah sebagai berikut (McManus, 1994):
1.
Teknologi yang dahulu berbeda dan terpisah seperti percetakan dan
penyiaran sekarang bergabung.
2.
Kita sedang bergeser dari kelangkaan media menuju media yang berlimpah.
3.
Kita sedang mengalami pergeseran dari mengarah kepuasan massa udiens
kolektif menuju kepuasan grup atau individu.
4.
Kita sedang mengalami pergeseran dari media satu arah kepada media
interaktif.
Bahkan pengajar juralisme Richard Cole
mengemukakan: “Perbedaan-perbedaan antar-media menjadi samar-samar. Koran-koran
menjadi lebih mirip majalah-majalah dan penyiaran” (Fonti, 1995).
Perkembangan Internet yang sangat cepat
akhirnya menjadi bagian terpenting dalam bidang ekonomi. Sekarang ini
e-commerce (perdagangan lewat Internet) mulai berperan penting dalam hidup
kita. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh universitas Texas tahun 1999
menunjukkan bahwa e-commerce menjadi kekuatan utama dalam masyarakat kita.
Total $350 miliar dialokasikan untuk ekonomi
Internet pada tahun 1998(Gloss,1999). Hanya dalam waktu lima tahun sejak
diperkenalkannya Word Wide Web, ekonomi Intenet sejajar dengan sektor yang
telah ada seperti energi($223 miliar), otomobil (4350 miliar), dan
telekomunikasi(4270 miliar) (laporan Indicators, 1999).
Internet pada dasarnya merupakan sebuah
jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara
terus-menerus sebagai pesan-pesan elektronik, termasuk e-mail, transmisi file,
dan komunikasi dua arah antar individu atau komputer.
Internet sebagai sebuah jaringan pada
Departemen Pertahanan dan Komunikasi Ilmiah sudah ada kira-kira selama 20
tahun. Apa yang membuat jaringan itu tiba-tiba menarik bagi para pengguna awam
adalah penemuan Mosaic pada tahun 1993, sebuah browser untuk World Wide Web
yang telah membuat sumber-sumber Internet yang lebih banyak dapat diakses
(Maney,1995).
Mosaic membiarkan para pengguna menggunakan
materi Internet dengan hanya menunjuk dengan sebuah tanda panah dan mengklik
sebuah tetikus (mouse), dan hal itu mempermudah untuk melihat grafik online.
Bahkan, Netscape dengan penyediaan akses yang lebih mudah dan lebih cepat,
segera menggantikan Mosaic sebagai web browser yang paling terkenal.
Pada saat yang hampir sama, software web
browsing yang lebih mudah digunakan telah dikembangkan, World Wide Web sendiri
telah menunjukkan pertumbuhan yang fenomenal dalam jumlah situs.
Levy menggambarkan Internet sebagai “saluran
komunikasi yang tidak terbatas, pembangunan komunikasi, iklan elektronik dan
interaksi yang sangat kompleks yang mengaburkan batas antara penyedia dan
konsumen” (Levy, 1995).
Internet menjadi sebuah medium berita baru
pada bulan Januari tahun 1998 saat Matt Drudge menggunakan website untuk
mengumumkan bahwa “Newsweek” telah menyembunyikan berita tentang keterlibatan
Presiden Clinton dengan Monica Lewinsky di Gedung Putih. Beberapa ahli
mengatakan bahwa laporan Drudge itu telah menaikkan pamor Internet sebagaimana
sumber berita seperti Perang Teluk untuk CNN dan pembunuhan John F. Kennedy
untuk televisi (Lissit, 1998).
Tonggak penting lain bagi masyarakat dalam
mendapatkan informasi mungkin terjadi pada 11 September 1998, ketika Start
Report muncul di Internet. Itulah saat pengaksesan tertinggi yang pernah
terjadi melalui Internet (Clothier, 1998).
Tingkat perhatian terhadap website biasanya
dinyatakan dalam hits, yaitu jumlah akses atau berapa kali situs itu diakses
oleh pengguna. Time-Warner’s Pathfinder menyatakan telah menerima lebih dari
satu juta akses per minggu. Website majalah Penthouse mendulang dua juta akses
setiap hari. Tapi jumlah pengguna akses yaitu orang-orang yang benar-benar
meghabiskan waktu dan mencari informasi, hanya berjumlah satu persen dari
jumlah keseluruhan hits (Chao, 1995).
Sekarang ini banyak bisnis yang memakai
webpage, sering kali tanpa tujuan yang jelas tentang kegunaanya (Maney, 1995).
Kadang hanya sekedar keharusan mempunyai sebuah website. Salah satu
permasalahannya adalah website dipandang sebagai media untuk menempatkan iklan,
hal ini menunjukkan kecenderungan melihat media baru dengan cara pandang yang
lama.
Tapi website yang baik memberikan lebih dari
sekedar menampilkan pesan sponsor – ia bersifat interaktif, menawari pengguna
website berbagai macam cara untuk bisa bergabung dalam kegiatan dan sumber
secara online.
Internet juga berperan dalam perkembangan
suatu negara. Pemerintah Cina menggunakan Internet sebagai sarana pada permulaan
abad dua puluh satu. Sekitar 300.000 orang Cina telah mengakses Internet pada
tahun 1998 dan diharapkan bertambah pada tahun 2000 (Ramo, 1998). Pemerintah
sepertinya kurang peduli dibandingkan tahun sebelumnya dalam mengontrol
pengaksesan Internet, walaupun masih ada pemblokiran situs barat seperti Time
Warner’s Pathfinder.
Internet juga mendapatkan beberapa kritikan.
Penulis esai Sven Birkets berpendapat bahwa adanya perubahan dari budaya cetak
ke budaya elektronik akan menyebabkan pemiskinan bahasa. Dia menyatakan bahwa
komunikasi elektronik mengarah kepada penggunaan “bahasa sederhana” seperti
dalam telegram (Birkets, 1994). Dia meramalkan bahwa kita akan melihat sebuah
penurunan penggunaan bentuk bahasa halus seperti ambiguitas, pertentangan, ironi,
dan humor.
Kelemahan lain dari Internet dan World Wide
Web adalah kekuatannya untuk menjauhkan orang-orang dari dunia nyata terra
firma-bumi, tumbuhan, bunga, dan sinar matahari. Clifford Stoll seorang
pengarang beberapa buku di Internet meyatakan bahwa masalahnya adalah bahwa
“waktu tiga atau empat jam habis di depan komputer tetapi tidak dengan
keluarga, suami/istri atau masyarakat” (Haring, 1995).
Pemerintah Indonesia bahkan mulai mendorong
kepada warganya untuk meggunakan media Internet seperti yang dilakukan oleh
Depkominfo yang mensponsori penayangan berbagai iklan di media televisi. Dimana
iklan tersebut menggambarkan bahwa anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah
dasar pun dapat memanfaatkan media internet sebagai akses pencarian data jika diberikan
tugas membuat kliping.
Tapi apakah penggunaan Internet memang dapat
memberikan manfaat positif atau malah dapat berdampak negatif pada para
penggunanya masih dapat belum dipastikan, Seperti dijabarkan diatas ada banyak
manfaat positif yang didapat dari penggunaan media Internet, tapi ada juga
beberapa dampak negatif yang dapat dialami oleh para pengguna Internet.
Seperti diketahui bahwa pengguna media
Internet dapat menelusuri apa saja yang diinginkannya, terlepas dari apakah hal
tersebut memberikan kontribusi positif bagi pengguna tersebut atau bahkan
berdampak rusaknya moralitas penggunanya.
Sebagai contoh Internet sebagai media
komunikasi dapat terlihat pada sebuah web ataupun jejaring sosial seperti
facebok, tweeter dan lain sebagainya yang menawarkan berbagai layanan.